Tarian tradisional satu ini merupakan tarian perpaduan
antara budaya Eropa dan budaya Minahasa di Sulawesi Utara. Namanya adalah Tari
Katrili.
Tari Katrili adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Suku
Minahasa di Sulawesi Utara. Tarian ini tergolong tarian
hiburan atau tarian pergaulan masyarakat yang dilakukan oleh para penari pria
dan wanita. Tari Katrili ini merupakan salah satu tarian tradisional yang cukup
terkenal di kalangan masyarakat Suku Minahasa dan sering ditampilkan di
berbagai acara seperti perayaan, pernikahan, penyambutan dan festival budaya.
Tari Katrili ini merupakan tarian
tradisional perpaduan antara budaya Eropa dan budaya Minahasa. Sehingga sekilas
terlihat seperti tarian modern, walaupun sudah ada sejak zaman dahulu. Menurut
sejarahnya, Tari Katrili sudah ada sejak bangsa Spanyol dan Portugis datang ke
Sulawesi Utara. pada saat itu mereka datang untuk membeli hasil bumi yang ada
di tanah Minahasa. Karena hasil yang mereka dapatkan sangat banyak, mereka
merayakannya dengan pesta yang meriah dan diramaikan dengan tarian yang
dilakukan secara berpasangan antara pria dan wanita.
Mereka kemudian juga sering mengajak
para pribumi, khususnya masyarakat Suku Minahasa untuk ikut dalam perayaan
tersebut. Lama-kelamaan tarian ini mulai jadi kebiasaan masyarakat dan masih
sering dilakukan, walaupun bangsa Spanyol dan Portugis sudah tidak lagi ada di
sana. Tarian tersebut kemudian dikembangkan dan dipadukan dengan kesenian asli
masyarakat Minahasa, baik dari segi gerakan, formasi, kostum dan musik
pengiringnya. Kemudian jadilah sebuah bentuk tarian seperti yang sekarang ini
dan disebut dengan Tari Katrili. Secara estimologi Tari Katrili berasal dari
bahasa Eropa yaitu “Quadrille”, yang kemudian berubah menjadi kata “Katrili”.
Tari Katrili sendiri sebenarnya
merupakan tarian yang lebih bersifat hiburan, seremonial, pergaulan dan sosial.
Sehingga sangat cocok ditampilkan pada acara yang bersifat hiburan atau
perayaan. Apa bila dilihat dari fungsinya, Tari Katrili bisa dimaknai sebagai
ungkapan rasa gembira dan bahagia masyarakat. Namun bila dilihat dari gerakan
dan penarinya, tarian ini dapat dimaknai sebagai tarian pergaulan antara pemuda
dan pemudi dalam kisah kasih maupun sosial.
Tari Katrili merupakan tarian yang
ditampilkan secara berpasangan antara penari pria dan wanita. Untuk jumlah
penari, biasanya terdiri dari 6 orang penari pria dan 6 orang penari wanita,
serta seorang penari wanita yang menjadi pemimpin tari dan memberikan aba-aba.
Dalam pertunjukannya, penari menari dengan dengan gerakan yang lincah dan
ekspresif dan diiringi oleh alunan musik pengiring. Gerakan dalam Tari Katrili
biasanya lebih didominasi gerakan melenggak-lenggok penari dan gerakan saling
mengikatkan jari kelingking secara berpasangan atau bersama dengan lainnya.
Selain itu penari juga menari dengan formasi yang berpindah-pindah atau
berubah-ubah.
Dalam pertunjukan tari katrili
biasanya diiringi dengan alunan musik tradisional khas Minahasa yaitu Kolintang.
Sedangkan irama yang dimainkan biasanya merupakan lagu adat yang bertemakan
keceriaan atau kebersamaan. Seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini mulai
lebih sering diiringi dengan musik rekaman, namun masih ada beberapa kelompok
tari yang masih mempertahankan musik Kolintang sebagai musik pengiring tarian
agar kesan tradisional lebih terasa.
Kostum yang digunakan para penari
dalam pertunjukan Tari Katrili biasanya menggunakan busana bergaya Eropa. Para
penari wanita biasanya menggunakan gaun panjang dan sepatu berhak tinggi. Pada
bagian rambut biasanya diurai di bahu kanan dan dihiasi dengan hiasan rambut
seperti mahkota kecil. Selain itu penari wanita juga dilengkapi dengan
aksesoris seperti gelang, kalung dan ating. Untuk penari pria biasanya hanya
menggunakan stelan jas, topi, dan celana panjang.
Walaupun merupakan tarian budaya
campuran, Tari Katrili masih terus dilestarikan dan dikembangkan di Sulawesi
Utara. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditambahkan dalam setiap
penampilannya, baik dalam segi gerak, formasi, kostum dan pengiringnya agar
terlihat menarik. Tari Katrili ini juga masih sering ditampilkan di berbagai
acara seperti hajatan, pernikahan, penyambutan, dan acara yang bersifat hiburan
lainnya. Selain itu tarian ini juga sering ditampilkan di acara seperti
pertunjukan seni dan festival budaya.
Sekian pengenalan tentang “Tari Katrili
Tarian Tradisional dari Sulawesi Utara”. Semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.
sumber: www.negeriindonesia.com
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802