Tari Mangaru adalah tari tradisional yang berasal dari Desa Konde Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara.
Tari Mangaru menggambarkan keberanian laki-laki pada zaman dahulu dalam
medan peperangan, yaitu bercerita tentang dua orang laki-laki yang
sedang dalam
medan peperangan. Para penari memperagakan gerakan-gerakan yang
memperlihatkan bagaimana kedua laki-laki yang saling beradu kekuatan
dengan menggunakan sebilah keris yang dipegang.
Tari Mangaru diiringi oleh alat musik tradisional Sulawesi Tenggara
yaitu kansi-kansi, Mbololo (gong) dan dua buah gendang yang terbuat dari
kulit binatang. Musik yang mengiringi tarian ini bertempo cepat sesuai
dengan semangat para penarinya. Alat musik tradisional ini dimainkan
empat orang yang memang mahir
dalam memainkannya. Irama musik pengiring tari ini berbeda dengan musik
pengiring tari yang lain walaupaun alat yang digunakan sama.
Tari Mangaru biasanya dipertunjukan dalam berbagai upacara dan acara-acara
yang melibatkan banyak orang. Bagi masyarakat Desa konde
menyelenggarakan pesta panen setelah menuai padi menjadi suatu budaya
yang berkesinambungan dan pada acara khitanan. Tarian ini menjadi ajang
berkumpul semua orang kampung. Namun sayang, tarian ini sudah jarang
bahkan sudah tidak pernah dipentaskan lagi. Saat ini tari Mangaru dipertunjukan pada saat penyambutan tamu.
Tari Mangaru pada saat ini banyak mengalami perubahan dan kreasi, namun
tetap mempertahankan gerakan dasar perang sebagai ajang hiburan dan
penyemangat.
Belum ada tanggapan untuk "Tari Mangaru Tarian tradisional Daerah Buton Utara Sulawesi Tenggara "
Post a Comment