Tarian tradisional satu ini merupakan salah satu tarian
klasik yang berasal dari Sangihe, Sulawesi Utara. Namanya adalah Tari
Gunde.Tari Gunde adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari
daerah Sangihe, Sulawesi Utara. Tari Gunde ini biasanya ditarikan
oleh para penari wanita dengan gerakannya yang khas dan musik tradisional. Tari
Gunde merupakan salah satu tarian klasik yang cukup terkenal di Sangihe, Sulawesi
Utara, dan sering ditampilkan di berbagai acara seperti upacara adat,
penyambutan dan berbagai acara budaya lainnya.
Tari Gunde merupakan tarian
tradisional masyarakat Sangihe Talaud yang sudah ada sejak zaman dahulu.
Tarian ini dulunya merupakan tarian yang ditampilkan untuk penyembahan kepada Genggona
Langi (sang pencipta alam). Selain menjadi tarian rakyat, Tari Gunde juga
merupakan tarian istana dan sering ditampilkan di lingkungan istana pada acara
tertentu. Untuk menarikan Tari Gunde di istana, biasanya penari diseleksi
terlebih dahulu sehingga yang menarikan tarian ini merupakan penari terbaik.
Berbeda dengan Tari Gunde dikalangan masyarakat yang bisa dimainkan tanpa
seleksi namun harus memiliki kemampuan menari dan masih gadis.
Tari Gunde dalam bahasa masayarak
setempat dapat memiliki arti lambat atau pelan. Hal tersebut juga bisa dilihat
dari gerakannya yang lemah gemulai yang menggambarkan kelembutan dan kesucian
seorang wanita. Bagi masyarakat Sangihe, tarian ini merupakan tarian yang
dianggap sakral dan tentunya memiliki filosofi tersendiri bagi mereka.
Tari Gunde merupakan tarian yang
ditampilkan oleh para penari wanita. Jumlah penari biasanya terdiri dari 12
orang penari dan 1 orang pemimpin tari yang sering disebut Pangataseng.
Dalam pertunjukannya, penari menari dengan gerakan yang cukup sederhana dan
lemah lembut dengan iringan lagu dan iringan alat musik tradisional.
Dalam pertunjukan Tari Gunde
biasanya terdiri dari 7 babak. Pertama diawali dengan babak masuk pentas, yaitu
penari memasuki arena dan menari dengan gerakan yang lemah lembut. Lalu
dilanjutkan dengan babak penghormatan, yaitu saat dimana penari memberikan
penghormatan terhadap tamu atau penonton. Setelah itu penari memulai tarian dan
memasuki babak salaing bawine, yaitu babak dimana para penari menari
dengan gerakan yang menggambarkan keagungan dan kehalusan budi pekerti wanita.
Setelah itu kemudian dilanjutkan dengan
babak salaing saloha, yaitu babak dimana para penari menari dengan
gerakan yang menggambarkan kegembiraan dan suka cita para penari. Lalu
dilanjutkan dengan babak salaing sonda, yaitu babak dimana menggambarkan
ketangguhan dan emansipasi wanita. Kemudian dilanjutkan lagi dengan babak salaing
balang, yaitu babak yang menggambarkan perjuangan para wanita. Sedangkan
yang terakhir adalah babak salaing durahang, yaitu babak yang
menggambarkan mencari kebahagiaan. Setelah semua babak selesai, kemudian penari
keluar dari arena dengan gerakan yang sama saat memasuki arena.
Dalam pertunjukan Tari Gunde
biasanya diiringi dengan iringan musik tradisional seperti sasombo dan tagonggong.
Untuk irama yang dimainkan harus disesuaikan dengan gerakan penari dan setiap
babak biasanya memiliki irama yang berbeda. Selain alat musik tradisional, Tari
Gunde juga biasanya diiringi oleh lagu-lagu adat masyarakat Sangihe.
Kostum yang digunakan para penari
saat pertunjukan Tari Gunde biasanya merupakan busana adat yang sering disebut
dengan Laku Tepu. Busana yang digunakan tersebut diantaranya adalah baju
panjang dan kain sarung khas Sangihe. Pada bagian rambut biasanya digelung dan
dihiasi dengan hiasan seperti mahkota kecil. Sedangkan aksesoris yang biasanya
digunakan adalah gelang, anting, kalung dan kain selampang. Selain itu penari
juga membawa sapu tangan yang digunakan untuk menari.Walaupun merupakan tarian klasik,
Tari Gunde masih terus dilestarikan dan dijaga keberadaannya oleh masyarakat
Sangihe di Sulawesi Utara. Keaslian Tari Gunde ini juga masih dipertahankan,
baik dalam segi gerak, pengiring, maupun kostum yang digunakan masih tetap
sama.Tarian ini juga masih sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara
adat, pernikahan, penyambutan, dan acara adat lainnya.
Dalam perkembangannya, tarian ini
juga sering ditampilkan di berbagai acara seperti pentas seni dan acara
festival budaya, baik tingkat daerah, nasional, maupun tingkat internasional.
Hal ini dilakukan sebagai usaha melestarikan serta memperkenalkan kepada
generasi muda dan masyarakat luas akan budaya yang mereka miliki.
Sekian pengenalan tentang “Tari Gunde Tarian Tradisional Dari Sulawesi Utara”. Semoga bermanfaat dan
menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.
Belum ada tanggapan untuk "Tarian Tradisional Daerah Sulawesi Utara Tari Gunde"
Post a Comment